Sabtu, 19 April 2014

Enumerasi mikroorganisme

PENDAHULUAN
Latar Belakang
      Enumerasi adalah suatu set Konstanta Integer yang masing-masing konstanta akan memiliki nama dan nilai yang berbeda dan dalam mikrobiologi biasa disebut analisis kualitatif . Dalam praktikum mikrobiologi yang sangat mendasar yang perlu diperatikan adalah analisis kualitatif suatu bahan yang sangat perlu dilakukan  untuk mengetahui jumlah organisme dalam suatu media atau sampel tertentu mengandung banyak mikroorganisme atau sebaliknya yaitu mengandung sedikit mikroorganisme yang ditumbuhkan dalam kondisi yang berbeda-beda.
      Analisis kualitatif atau enumerasi mikroorganisme  dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, dengan beberapa metode yaitu metode penghitungan dengan mikroskop ( Total cell count ), Keruhan ( Turbidity ), dan plate count (Viable count ). Dan yang dilakukan Dalam praktikum ini adalah dengan cara plate count (viable count) yaitu dengan mengencerkan sampel yang digunakan seri dengan begitu satu bakteri akan membentuk koloni terisolasi,sehingga jumlah koloni yang terbentuk dapat digunakan sebagai suatu ukuran jumlah sel yang hidu dalam pengenceran itu,namun jika organism secara normal membentuk multi sel seperti rantai maka colony forming unit bias terdiri dari satu rantai baktri pada sel bakteri tunggal. Bakteri ditumbuhkan dengan pengenceran faktor 10 , setelah inkubasi jumlah koloni pada sampel tertentu harus menunjukan 30-300 koloni untuk perhitungan,sampel yang bakterinya tumbuh kurang dari 30 atau lebih dari 300  tidak dapat diterima karena adanya kesalahn dalam penumbuhan bakteri.
      Dalam percobaan ini praktikan perlu berhati-hati dan steril agar tidak terjadi kontaminan, begitu juga dengan alat-alat yang digunakan harus dalam keadaan steril,serta di harapkan praktikan dapat memahami dan mengerti cara menumbuhkan dan menghitung bakteri dengan baik dan benar.
Tujuan Dan Manfaat
      Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui enumerasi mikroorganisme dan beberapa metode perhitungan mikroorganisme, serta di harapkan Praktikum ini bermanfaat bagi praktikan dalam  memahami dan mengerti cara menumbuhkan dan menghitung bakteri dengan baik dan benar.











TINJAUAN PUSTAKA
     Istilah pertumbuhan umumnya dipergunakan bakteri dan mikroorganisme yang lainnya dan biasanya lebih mengacu pada perubahan di dalam hasil panen sel dan bukanlah dilihat. Dari pertambahan jumlah individu mikroorganisme tersebut. Suatu proses pertumbuhan menyatakan pertambahan jumlah atau massa yang melebihi dari yang ada di dalam inokulum asalnya (Volk, 1985).
     Suatu bakteri dapat dihitung secara elektronik yaitu dengan cara memasukkan biakan melalui lubang yang sangat kecil pada alat penghitung partikel counter. Alat penghitung yang semacam ini dapat dipakai secara rutin memecah sel darah, namun dapat pula disesuaikan untuk memecah bakteri (Volk, 1985).
      Penetapan jumlah bakteri di dalam suatu populasi bakteri mungkin saja akan mengalami hambatan. Hal ini karena tidak semua sel yang ada di dalam suatu biakan itu mampu untuk hidup secara trus- menerus. Jadi dalam perhitungan ini maka yang dianggap sebagai sel hidup adalah sel yang membentuk koloni di dalam medium biakan atau dapat juga digunakan bakteri yang mampu membentuk suspensi di dalam medium biakan. Sel- sel yang mampu hidup terus adalah yang dihitung dengan berbagai metode untuk menetapkan jumlah selnya. Pada jumlah total sel, maka ikut dihitung semua sel yang tampak atau yang dapat dihitung dengan cara yang lainnya, sehingga dengan demikian sel-sel mati dan cacat akan ikut terhitung ( Indra,2008 )
      Untuk menentukan jumlah bakteri yang ada di dalam suatu medium maka dapat digunakan beberapa cara sebagai berikut (Lay, 1994):
• Jumlah bakteri secara keseluruhan (total cell counts). Pada cara ini di hitung semua bakteri yang ada di dalam suatu medium biakan baik yang hidup maupun yang mati.
• Jumlah bakteri8 yang hidup (Viable count). Cara ini hanya menggambarkan jumlah sel yang hidup saja, sehingga lebih tepat jika dibandingkan dengan cara dengan yang pertama tadi.
      Koloni yang tumbuh di dalam suatu medium itu tidaklah selalu berasal dari satu sel mikroorganisme, karena beberapa mikroorganisme tertentu cenderung untuk berkelompok atau berabtai. Bila ditumbuhkan pada suatu medium dengan lingkungan yang sesuai, maka kelompok bakteri ini hanya akan menghasilkan satu koloni saja. Berdasarkan hal tersebut sering kali digunakan istilah Colony Forming Units (CFU) yang digunakan untuk perhitungan jumlah mikroorganisme hidup (Dwidjoseputro, 1996).  Pada metode perhitungan cawan dilakukan pengenceran yang bertingkat yang mana ditujukan untuk membentuk konsentrasi dari suatu suspensi bakteri. Sampel yang telah di encerkan ini di hitung ke dalam cawan baru kemudian di tuang ke mediumnya (metode tuang). Kemudian setelah diinkubasi selama 24- 48 jam, amati koloni yang tumbuh dan koloni yanng diamati hanyalah koloni yang berjumlah 30- 300 koloni (Gobel, 2008).

                                                                                                                        

METODE PRAKTIKUM
Tempat dan waktu
      Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakutas Pertanian dan Teknologi Pertanian, Univrsitas Negeri Papua,Manokwari.  Pada hari Senin tanggal 13 mei 2013 pada pukul 10:20 – 12.50 WIT.
Alat dan Bahan
      Alat yang di gunakan adalah tabung pengencer sebanyak 6 buah yang berisi 9,0 ml larutan garam NaCl 0,85 %, pipa gelas bentuk L, colony counter, pipet mikro 1 ml dan tips, lampu Bunsen, Petridis sebanyak 18 buah. Serta bahan yang digunakan adalah Nutrient Agar  atau tryptcase soy agar dan stok kultur bakteri Escherechia coli.




Prosedur Praktikum
A.    Membuat Media NA
Lakukan untuk 12 cawan
Panaskan mulut erlenmeyer
Buka Erlenmeyer (larutan NA)
Panaskan sisi Cawan  petri
Masukan NA ke cawan
Panaskan kembali sisi cawan
Panaskan mulut enlenmeyer
 
















B.      Pengencereran
Panaskan mikropipet + tips
Ambil Estherechia coli
 


fortex
Fortex larutan
Lakukan hingga tabung ke 6
Masukkan kedalam tabung ke 2

Ambil larutan tabung 1
Masukan pada tabung 1
 












c. Inkubasi bakteri
Inkubasi 3 hari
Lakukan untuk pengenceraan selanjutnya
Ratakan dengan pipa L
Masukkan pada cawan 1 dan 2
Hitung jumlah bakteri
Panaskan mikropipet + tips
Pipet pengenceran 1
Lakukan Hingga cawan ke 12
 















Variable yang diamati
Jumlah mikroorganisme yang tumbuh pada sampel .













Hasil Dan pembahasan
Hasil
       Dari hasil pengamatan dapat dituliskan dalam bentuk tabel sebagai berikut
Pengenceran
  Koloni
CFU/Ml
Rata-Rata
Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 1
Ulangan 2
25
10
252,9
1,8
2,35
315
208
3,15
2,08
2,615
0
0
0
0
0
144
126
0,0144
0,0126
0,0135
0
36
0
0,00036
0,00018
31
64
0,000031
0,000064
0,000









Pembahasan

      Pada praktikum ini digunakan kultur bakteri Escherichia coli yang diencerkan dengan faktor 10, dimana 1ml bakteri Estherechia  coli di pindahkan ke  pengenceran  lalu difortex tujuan pemfortexan ini agar larutan homogen,lalu 1ml dari pengenceran  di pindahkan ke pengenceran  lalu difortex, pemindahan itu dilakukan hingga pada pengenceran  . Pengenceran dilakukan agar setelah inkubasi, koloni yang terbentuk pada cawan tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung dan Adanya pengenceran adalah sebagai pemecah koloni bakteri sehingga bakteri terencerkan dan kemudian diambil untuk tanam pada media, pada kali ini ada 6 pengenceran sehingga jumlah pertumbuhan pada tiap pengenceran berbeda-beda dan ini juga dipengaruhi oleh media dan kontaminasi.
       Setelah diencerkan bakteri  ditumbuhkan  pada media di permukaan agar dengan cara  1ml pengenceran  di pindahkan ke cawan 1 dan diratakan dengan pipa L lalu 1ml lagi dipindahkan ke cawan 2, setelah itu 1ml pengenceran  di pindahkan ke cawan 3 dan 1ml lagi dipindahkan ke cawan 4 dan  diratakan dengan pipa L ,pemindahan dilakukan hingga pada cawan ke 12 dengan setiap 2 cawan berasal dari 1 pengenceran. perlunya hati-hati agar mikropipet dan media tetap berada di dekat Bunsen serta penggantian tips pada setiap pengenceran. Setelah itu di inkubasi selama 3 hari dan telah di dapat hasil sebagaimana yang ada pada tabel, Penghitungan bakteri dilakukan dengan menggunakan colony counter.
       Pada pengenceran  Ulangan 1 terdapat 25 jenis bakteri lain yaitu Pseudomonas aeroginosa dan tidak terdapat bakteri Estherechia coli, hal ini dapat disebabkan karena kurang sterilnya praktikan atau alat yang digunakan dalam praktikum sehingga menyebabkan kontaminan pada Media.
      Pada pengenceran  Ulangan 1 dan 2 serta   Ulangan 1, Tidak terjadi pertumbuhan mikroorganisme hal itu bias disebabkan karena pada saat pemindahan bakteri terjadi kesalahan di mana mikropipet yang sudah terisi dengan bakteri terkena api Bunsen atau pipa L yang sudah dipanaskan dan masih dalam keadaan panas langsung digunakan pada cawan sehingga bakteri mati karena panas.
       Pada dasarnya semakin Tinggi pengenceran  yang dilakukan semakin sedikit juga bakteri yang tumbuh  namun pada tabel hasil pengamatan dapat dilihat bahwa dari hasil praktikum yang telah dilakukan bakteri tumbuh dengan baik dimana Tingginya pengenceran yang dilakukan membuat bakteri yang tumbuh semakin sedikit dibandingkan Rendahnya pengenceran yang dilakukan.hanya saja dalam praktikum ini ada beberapa kesalahn yang membuat bakteri tidak tumbuh sama sekali dan tumbuh bakteri jenis lain.
       Enumerasi ini dilakukan dengan metode Plate count ( Viable Count ) Dimana jumlah terbaik adalah antara 30 sampai 300 sel mikroba dalam satu media , jumlah koloni yang kurang dari 30 dalam 1 cawan ada sedikit kesalahan dalam teknik pengenceran atau adanya kontaminan dan akan memiliki pengaruh yang besar pada perhitungan akhir, sebalikanya jumlah koloni yang lebih dari 300 dalam 1 cawan, maka metode pemisahan sel tidak berlangsung dengan baik yang menyebabkan koloni tumbuh bersama-sama, serta bakteri yang tumbuh kurang dari 30 ataupun lebih dari 300 tidak dapat diterima dalam praktikum ini.











KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
      Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa Enumerasi mikroorganisme biasa disebut dengan analisi kuantitatif suatu bahan yang dilakukan  untuk mengetahui jumlah organisme dalam suatu media atau sampel tertentu,apakah mengandung banyak mikroorganisme atau sebaliknya mengandung sedikit mikroorganisme yang ditumbuhkan dalam kondisi yang berbeda-beda. dalam enumerasi bakteri ada banyak metode yang dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung diantaranya adalah  metode penghitungan dengan mikroskop ( Total cell count ), Keruhan ( Turbidity ), dan plate count (Viable count ).
Saran
      Sebaiknya bakteri yang digunakan lebih banyak agar hasil yang diperoleh bervariasi dan perlunya penambahan alat laboratorium.



DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, S., 1992, Mikrobiologi Pangan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Firmangalung.2009.Enumerasi mikroorganisme secara.

Gobel, Risco, B., dkk., 2008, Mikrobiologi Umum Dalam Praktek, Universitas Hasanuddin, makasar.

Haru.2011.Laporan praktikum mikrobiovir.

Irhand.Enumerasi.

Lay, B., 1994, Analisis Mikroba di Laboratorium, Raja Grafindo Persada, Jakarta.


Mikrola.2011.Laporan perhitungan bakteri.

Volk, dan Wheeler., 1993, Dasar- Dasar Mikrobiologi, Erlangga, Jakarta.





Gambar 1. Diagram alir Prosedur praktikum
Gambar 2. Table hasil pengamatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar