PENDAHULUAN
Latar Belakang
Enumerasi adalah suatu set Konstanta Integer yang masing-masing
konstanta akan memiliki nama dan nilai yang berbeda dan dalam mikrobiologi
biasa disebut analisis kualitatif . Dalam praktikum mikrobiologi yang sangat mendasar
yang perlu diperatikan adalah analisis kualitatif suatu bahan yang sangat perlu
dilakukan untuk mengetahui jumlah
organisme dalam suatu media atau sampel tertentu mengandung banyak
mikroorganisme atau sebaliknya yaitu mengandung sedikit mikroorganisme yang
ditumbuhkan dalam kondisi yang berbeda-beda.
Analisis kualitatif atau enumerasi mikroorganisme dapat dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung, dengan beberapa metode yaitu metode penghitungan dengan mikroskop (
Total cell count ), Keruhan ( Turbidity ), dan plate count (Viable count ). Dan
yang dilakukan Dalam praktikum ini adalah dengan cara plate count (viable
count) yaitu dengan mengencerkan sampel yang digunakan seri dengan begitu satu
bakteri akan membentuk koloni terisolasi,sehingga jumlah koloni yang terbentuk
dapat digunakan sebagai suatu ukuran jumlah sel yang hidu dalam pengenceran
itu,namun jika organism secara normal membentuk multi sel seperti rantai maka
colony forming unit bias terdiri dari satu rantai baktri pada sel bakteri
tunggal. Bakteri ditumbuhkan dengan pengenceran faktor 10 , setelah inkubasi
jumlah koloni pada sampel tertentu harus menunjukan 30-300 koloni untuk
perhitungan,sampel yang bakterinya tumbuh kurang dari 30 atau lebih dari
300 tidak dapat diterima karena adanya
kesalahn dalam penumbuhan bakteri.
Dalam percobaan ini praktikan perlu berhati-hati dan steril agar tidak
terjadi kontaminan, begitu juga dengan alat-alat yang digunakan harus dalam
keadaan steril,serta di harapkan praktikan dapat memahami dan mengerti cara
menumbuhkan dan menghitung bakteri dengan baik dan benar.
Tujuan Dan Manfaat
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui enumerasi
mikroorganisme dan beberapa metode perhitungan mikroorganisme, serta di
harapkan Praktikum ini bermanfaat bagi praktikan dalam memahami dan mengerti cara menumbuhkan dan
menghitung bakteri dengan baik dan benar.
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah pertumbuhan umumnya dipergunakan bakteri dan
mikroorganisme yang lainnya dan biasanya lebih mengacu pada perubahan di dalam
hasil panen sel dan bukanlah dilihat. Dari pertambahan jumlah individu
mikroorganisme tersebut. Suatu proses pertumbuhan menyatakan pertambahan jumlah
atau massa yang melebihi dari yang ada di dalam inokulum asalnya (Volk, 1985).
Suatu bakteri dapat dihitung secara elektronik yaitu dengan cara memasukkan biakan melalui lubang yang sangat kecil pada alat penghitung partikel counter. Alat penghitung yang semacam ini dapat dipakai secara rutin memecah sel darah, namun dapat pula disesuaikan untuk memecah bakteri (Volk, 1985).
Penetapan jumlah bakteri di dalam suatu populasi bakteri mungkin saja akan mengalami hambatan. Hal ini karena tidak semua sel yang ada di dalam suatu biakan itu mampu untuk hidup secara trus- menerus. Jadi dalam perhitungan ini maka yang dianggap sebagai sel hidup adalah sel yang membentuk koloni di dalam medium biakan atau dapat juga digunakan bakteri yang mampu membentuk suspensi di dalam medium biakan. Sel- sel yang mampu hidup terus adalah yang dihitung dengan berbagai metode untuk menetapkan jumlah selnya. Pada jumlah total sel, maka ikut dihitung semua sel yang tampak atau yang dapat dihitung dengan cara yang lainnya, sehingga dengan demikian sel-sel mati dan cacat akan ikut terhitung ( Indra,2008 )
Suatu bakteri dapat dihitung secara elektronik yaitu dengan cara memasukkan biakan melalui lubang yang sangat kecil pada alat penghitung partikel counter. Alat penghitung yang semacam ini dapat dipakai secara rutin memecah sel darah, namun dapat pula disesuaikan untuk memecah bakteri (Volk, 1985).
Penetapan jumlah bakteri di dalam suatu populasi bakteri mungkin saja akan mengalami hambatan. Hal ini karena tidak semua sel yang ada di dalam suatu biakan itu mampu untuk hidup secara trus- menerus. Jadi dalam perhitungan ini maka yang dianggap sebagai sel hidup adalah sel yang membentuk koloni di dalam medium biakan atau dapat juga digunakan bakteri yang mampu membentuk suspensi di dalam medium biakan. Sel- sel yang mampu hidup terus adalah yang dihitung dengan berbagai metode untuk menetapkan jumlah selnya. Pada jumlah total sel, maka ikut dihitung semua sel yang tampak atau yang dapat dihitung dengan cara yang lainnya, sehingga dengan demikian sel-sel mati dan cacat akan ikut terhitung ( Indra,2008 )
Untuk menentukan jumlah bakteri yang ada di dalam suatu medium maka
dapat digunakan beberapa cara sebagai berikut (Lay, 1994):
• Jumlah bakteri secara keseluruhan (total cell counts). Pada cara ini di hitung semua bakteri yang ada di dalam suatu medium biakan baik yang hidup maupun yang mati.
• Jumlah bakteri secara keseluruhan (total cell counts). Pada cara ini di hitung semua bakteri yang ada di dalam suatu medium biakan baik yang hidup maupun yang mati.
• Jumlah bakteri8 yang hidup (Viable
count). Cara ini hanya menggambarkan jumlah sel yang hidup saja, sehingga lebih
tepat jika dibandingkan dengan cara dengan yang pertama tadi.
Koloni yang tumbuh di dalam suatu medium itu tidaklah selalu berasal
dari satu sel mikroorganisme, karena beberapa mikroorganisme tertentu cenderung
untuk berkelompok atau berabtai. Bila ditumbuhkan pada suatu medium dengan
lingkungan yang sesuai, maka kelompok bakteri ini hanya akan menghasilkan satu
koloni saja. Berdasarkan hal tersebut sering kali digunakan istilah Colony
Forming Units (CFU) yang digunakan untuk perhitungan jumlah mikroorganisme
hidup (Dwidjoseputro, 1996). Pada metode
perhitungan cawan dilakukan pengenceran yang bertingkat yang mana ditujukan
untuk membentuk konsentrasi dari suatu suspensi bakteri. Sampel yang telah di
encerkan ini di hitung ke dalam cawan baru kemudian di tuang ke mediumnya
(metode tuang). Kemudian setelah diinkubasi selama 24- 48 jam, amati koloni
yang tumbuh dan koloni yanng diamati hanyalah koloni yang berjumlah 30- 300
koloni (Gobel, 2008).
METODE
PRAKTIKUM
Tempat dan waktu
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi pertanian, Jurusan
Teknologi Pertanian, Fakutas Pertanian dan Teknologi Pertanian, Univrsitas
Negeri Papua,Manokwari. Pada hari Senin
tanggal 13 mei 2013 pada pukul 10:20 – 12.50 WIT.
Alat dan Bahan
Alat yang di gunakan adalah tabung pengencer sebanyak 6 buah yang berisi
9,0 ml larutan garam NaCl 0,85 %, pipa gelas bentuk L, colony counter, pipet
mikro 1 ml dan tips, lampu Bunsen, Petridis sebanyak 18 buah. Serta bahan yang
digunakan adalah Nutrient Agar atau
tryptcase soy agar dan stok kultur bakteri Escherechia
coli.
Prosedur Praktikum
A. Membuat Media NA
|
Lakukan
untuk 12 cawan
|
|
Panaskan
mulut erlenmeyer
|
|
Buka
Erlenmeyer (larutan NA)
|
|
Panaskan
sisi Cawan petri
|
|
Masukan
NA ke cawan
|
|
Panaskan
kembali sisi cawan
|
|
Panaskan
mulut enlenmeyer
|
B. Pengencereran
|
Panaskan
mikropipet + tips
|
|
Ambil
Estherechia coli
|
|
fortex
|
|
Fortex
larutan
|
|
Lakukan
hingga tabung ke 6
|
|
Masukkan
kedalam tabung ke 2
|
|
Ambil
larutan tabung 1
|
|
Masukan
pada tabung 1
|
c. Inkubasi bakteri
|
Inkubasi
3 hari
|
|
Lakukan
untuk pengenceraan selanjutnya
|
|
Ratakan
dengan pipa L
|
|
Masukkan
pada cawan 1 dan 2
|
|
Hitung
jumlah bakteri
|
|
Panaskan
mikropipet + tips
|
|
Pipet
pengenceran 1
|
|
Lakukan
Hingga cawan ke 12
|
Variable yang diamati
Jumlah mikroorganisme yang tumbuh
pada sampel .
Hasil Dan pembahasan
Hasil
Dari hasil pengamatan dapat dituliskan
dalam bentuk tabel sebagai berikut
|
Pengenceran
|
∑
Koloni
|
CFU/Ml
|
Rata-Rata
|
||
|
Ulangan 1
|
Ulangan 2
|
Ulangan 1
|
Ulangan 2
|
||
|
|
25
|
10
|
252,9
|
1,8
|
2,35
|
|
|
315
|
208
|
3,15
|
2,08
|
2,615
|
|
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
|
144
|
126
|
0,0144
|
0,0126
|
0,0135
|
|
|
0
|
36
|
0
|
0,00036
|
0,00018
|
|
|
31
|
64
|
0,000031
|
0,000064
|
0,000
|
Pembahasan
Pada praktikum ini digunakan kultur bakteri Escherichia coli yang diencerkan dengan faktor 10, dimana 1ml
bakteri Estherechia coli di pindahkan ke pengenceran
lalu difortex tujuan pemfortexan ini agar
larutan homogen,lalu 1ml dari pengenceran
di pindahkan ke pengenceran
lalu difortex, pemindahan itu dilakukan hingga
pada pengenceran
. Pengenceran dilakukan agar setelah inkubasi,
koloni yang terbentuk pada cawan tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung dan Adanya
pengenceran adalah sebagai pemecah koloni bakteri sehingga bakteri terencerkan
dan kemudian diambil untuk tanam pada media, pada kali ini ada 6 pengenceran
sehingga jumlah pertumbuhan pada tiap pengenceran berbeda-beda dan ini juga
dipengaruhi oleh media dan kontaminasi.
Setelah diencerkan
bakteri ditumbuhkan
pada media di permukaan agar
dengan cara 1ml
pengenceran
di pindahkan ke cawan 1 dan diratakan dengan
pipa L lalu 1ml lagi dipindahkan ke cawan 2, setelah itu 1ml pengenceran
di pindahkan ke cawan 3 dan 1ml lagi
dipindahkan ke cawan 4 dan diratakan
dengan pipa L ,pemindahan dilakukan hingga pada cawan ke 12 dengan setiap 2
cawan berasal dari 1 pengenceran. perlunya hati-hati agar mikropipet dan media
tetap berada di dekat Bunsen serta penggantian tips pada setiap pengenceran. Setelah
itu di inkubasi
selama 3 hari dan telah
di dapat hasil sebagaimana yang ada pada tabel, Penghitungan bakteri dilakukan dengan
menggunakan colony counter.
Pada pengenceran
Ulangan 1 terdapat 25 jenis bakteri
lain yaitu Pseudomonas aeroginosa dan
tidak terdapat bakteri Estherechia coli,
hal ini dapat disebabkan karena kurang sterilnya praktikan atau alat yang
digunakan dalam praktikum sehingga menyebabkan kontaminan pada Media.
Pada pengenceran
Ulangan 1 dan 2 serta
Ulangan 1, Tidak terjadi pertumbuhan
mikroorganisme hal itu bias disebabkan karena pada saat pemindahan bakteri
terjadi kesalahan di mana mikropipet yang sudah terisi dengan bakteri terkena
api Bunsen atau pipa L yang sudah dipanaskan dan masih dalam keadaan panas
langsung digunakan pada cawan sehingga bakteri mati karena panas.
Pada dasarnya semakin Tinggi pengenceran yang dilakukan semakin sedikit juga bakteri yang tumbuh namun pada tabel hasil pengamatan dapat
dilihat bahwa dari hasil praktikum yang telah dilakukan bakteri tumbuh dengan
baik dimana Tingginya
pengenceran yang dilakukan
membuat bakteri yang tumbuh semakin sedikit dibandingkan Rendahnya pengenceran yang dilakukan.hanya saja dalam praktikum ini ada
beberapa kesalahn yang membuat bakteri tidak tumbuh sama sekali dan tumbuh
bakteri jenis lain.
Enumerasi ini dilakukan dengan metode
Plate count ( Viable Count ) Dimana jumlah terbaik adalah antara
30 sampai 300 sel mikroba dalam satu media , jumlah koloni yang kurang dari 30 dalam 1 cawan ada
sedikit kesalahan dalam teknik pengenceran atau adanya kontaminan dan akan
memiliki pengaruh yang besar pada perhitungan akhir, sebalikanya jumlah koloni
yang lebih dari 300 dalam 1 cawan, maka metode pemisahan sel tidak berlangsung
dengan baik yang menyebabkan koloni tumbuh bersama-sama, serta bakteri yang
tumbuh kurang dari 30 ataupun lebih dari 300 tidak dapat diterima dalam
praktikum ini.
KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan
bahwa Enumerasi mikroorganisme biasa disebut dengan analisi kuantitatif suatu
bahan yang dilakukan untuk mengetahui jumlah organisme dalam suatu
media atau sampel tertentu,apakah mengandung banyak mikroorganisme atau
sebaliknya mengandung sedikit mikroorganisme yang ditumbuhkan dalam kondisi
yang berbeda-beda. dalam enumerasi bakteri ada banyak
metode yang dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung
diantaranya adalah metode penghitungan dengan mikroskop
( Total cell count ), Keruhan ( Turbidity ), dan plate count (Viable count ).
Saran
Sebaiknya bakteri yang digunakan lebih banyak agar hasil yang diperoleh
bervariasi dan perlunya penambahan alat laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, S., 1992,
Mikrobiologi Pangan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Firmangalung.2009.Enumerasi mikroorganisme secara.
Gobel, Risco, B., dkk., 2008, Mikrobiologi Umum Dalam Praktek, Universitas Hasanuddin, makasar.
Haru.2011.Laporan praktikum mikrobiovir.
Irhand.Enumerasi.
http://irhandiferianto.orgfree.com/html/enumerasi.html ( 14 mei 2013 )
Lay, B., 1994, Analisis Mikroba di
Laboratorium, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Mikrola.2011.Laporan
perhitungan bakteri.
Volk,
dan Wheeler., 1993, Dasar- Dasar Mikrobiologi, Erlangga, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar